Selasa, 10 Mei 2011

makalah administrasi sekolah bab.I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kita semua menyadari bahwa ada satu hal di dunia yang tidak pernah berubah yaitu perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan bila kita tidak ingin menjadi korban dari perubahan itu. Oleh karena itu jika kita tidak ingin ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Citra Umbara : 2003). Tujuan di atas dapat dicapai salah satunya melalui proses pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran matematika Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah :
  1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi.
  2. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
  3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
  4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan (Depdiknas, 2003).

 
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan harus selalu mengacu pada tujuan diatas dengan memperhatikan karakteristik murid sebagai pebelajar.
Sesungguhnya matematika muncul dari kehidupan nyata kita sehari-hari. Sebagai contoh, persegi panjang pada dasarnya didapat dari benda-benada kongkrit dengan melakukan proses abstraksi dan idealisasi dari benda-benda nyata. Karenanya kegiatan pembelajaran matematika dengan situasi dunia nyata yang pernah dialami murid atau yang dapat difikirkan murid. Murid Kelas V SD pada umunya berusia 10 sampai 12 tahun. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (Depdiknas, 2005), anak usia 10 atau 12 tahun keatas mulai masuk dalam tahap operasional formal. Pada tahap ini anak mulai mampu berfikir logis tanpa kehadiran benda-benda kongkrit sebagai media pembelajaran, artinya anak mulai bisa berfikir hal-hal yang abstrak. Namun dalam kenyataannya perubahan ini tidak berlangsung secara mendadak tetapi secara bertahap sehingga anak masih tetap memerlukan kehadiran benda-benda kongkrit sebagai jembatan untuk berfikir hal-hal yang abstrak.
Untuk itu diperlukan guru matematika yang berkualitas, yang menguasai pendekatan, strategi, model, dan metode mengajar yang bervariasi sehingga dapat mengelola kegiatan pembelajaran matematika yang optimal pada berbagai situasi murid dan materi pembelajaran. Namun karena berbagai sebab, kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan harapan para guru matematika.
Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian mata pelajaran matematika materi luas persegi panjang pada murid kelas V semester ganjil Tahun Pelajaran 2010 / 2011 di  SDS KARDA TRADERS didapat hasil bahwa prestasi belajar matematika murid masih rendah.  Hal ini dapat dilihat dari keaktifan murid dalam pembelajaran dan rata-rata nilai ulangan hariannya yang hanya 30,75. Fakta di atas menunjukkan bahwa sebagian besar murid masih mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan, strategi, model atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga kemampuan guru serta sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga, dan buku pegangan murid yang terbatas, atau sebab lain yang tidak diketahui.
Keadaan  ini mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya peningkatan prestasi belajar matematika tentang luas persegi panjang yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan keaktifan murid dalam pembelajaran dan peningkatan nilai ulangan hariannya.

    
1.2  Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : rendahnya kemampuan murid kelas V Semester I menetukan rumus luas persegi panjang.
Permasalahan yang dihadapi murid adalah rendahnya kemampuan murid menetukan rumus luas persegi panjang. Murid kurang bergairah dalam menganalisis rumus tersebut sehingga nilai yang diharapkan menurun.
Permasalah yang dihadapi guru adalah belum tepat menggunakan model pembelajaran ceramah khususnya menentukan rumus luas persegi panjang.

1.2.2 Rumusan Masalah
            Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah Model Pembelajaran Demonstrasi dapat berfungsi efektif untuk meningkatkan kemampuan murid kelas V semester I SDS KARDA TRADERS Tahun Pembelajaran 2010 / 2011 dalam merumuskan luas persegi panjang ?”
            Secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini ditekankan pada hal berikut :
“Apakah Model Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan murid kelas V semester I SDS KARDA TRADERS dalam menetukan rumus luas persegi panjang ?”

1.3 Cara Memecahkan Masalah
Permasalahan tentang kurangnya kemapuan murid kelas V semester I SDS KARDA TRADERS dalam menentukan rumus luas persegi panjang akan dipecahkan dengan menggunakan model pembelajaran Demonstrasi. Dengan memaksimalkan model pembelajaran Demonstrasi melalui metode kooperatif maka diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih variatif, sehingga akan mampu membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran rumus luas persegi panjang lebih apresitif, kemampuan dan keberanian guru dalam membimbing murid khususnya pembelajaran apresiasi perlu ditingkatkan.

1.4  Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.4.1        Tujuan Penelitian
            Sehubungan dengan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan murid kelas V semester I Tahun Pembelajaran 2010 / 2011 dalam menentukan rumus luas persegi panjang dengan menggunakan Model Pembelajaran Demonstrasi.

1.4.2 Manfaat Penelitian
            Hasil penelitian yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Luas Persegi Panjang Murid Kelas V Semester I SDS KARDA TRADERS Tahun Pembelajaran 2010 / 2011 Dengan Model Pembelajaran Demonstrasi” ini diharapkan dapat bermanfaat seperti berikut ini :
a. Manfaat bagi Guru
            Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran Matematika akan memperoleh wawasan, pengetahuan dan dapat menguasai model pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan kooperatif sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika dengan berpusat pada peserta didik itu sendiri. Pada sis lain, penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sarana peningkatan profesionalitas dan pengembangan karier.

b. Manfaat bagi Murid
            Peserta didik akan mendapat manfaat dari penelitian ini, diantaranya (1) dapat membantu murid meningkatkan kemampuannya dalam menentukan rumus luas persegi panjang khususnya pengukuran, (2) penelitian tindakan kelas ini, juga dapat mengubah persepsi siswa bahwa pembelajaran pengukuran bukan suatu hal yang membosankan, tetapi sesuatu yang sangat menyenangkan.

c. Manfaat bagi Sekolah
            Sekolah tempat pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat dari penelitian itu sendiri, sehingga aka nada perbaikan pembelajaran pengukuran dan kegiatan belajar di sekolah yang bersangkutan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar